Definisi dan Struktur SIM dan SPK
Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai
satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu
entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi
Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai
pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa
yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan
datang tentang organisasi tersebut.
Sistem
informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala
sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi
sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu
bentuk yang lebih memiliki arti dan dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan.
Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau
peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi.
Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan
harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan
keputusan. Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan
manfaat yang maksimal.
Penerapan
sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan
dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari
berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para
pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem
Informasi Manajemen.
Sistem
penunjang keputusan adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang
ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model
tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK
mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses
pengambilan keputusan.
Struktur
SIM dan SPK
Struktur
sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang
terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal).
Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi
yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi.
Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan
kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem
yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi,
tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang
bersangkutan (Gordon,1999).
Sistem
informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada
norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan demikian
diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem terutama keberhasilan
organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi.
1. Struktur
sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Kegiatan
perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol
operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi. Pengendalian
operasional adalah proses penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan
aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang
relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri
atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan.
Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang
melaksanakan aturan keputusan yang telah disetujui atau menyajikan suatu
keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil (Gordon,1999).
Informasi
pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan
sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian,
merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan
mengalokasikan sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis
informasi yang berkaiatan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi
menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan
analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan
strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun
sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi
yang dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh,
walaupun tidak mempunyai ketelitian yang tinggi.
2. Struktur
sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Setiap
informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi
yang dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh
sebagai fungsi-fungsi utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik,
personalia, keuangan dan akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan
sebagai subsistem informasi untuk mendukung pengendalian operasional,
pengendalian manajemen dan pengendalian strategi.
3. Struktur sistem
informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem
informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang menurut konsep struktural
yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan
mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
a. Struktur
Konseptual
SIM
didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing
dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi,
dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem
informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
b. Struktur
Fisik
Struktur
konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah
ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar
analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri
atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian
adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan
pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai
aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk
menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi masukan
sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi pemakain
modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi
yang lengkap tanpa pemakain modul umum.
Untuk
dapat menjelaskan struktur dari organisasi sistem informasi atau SIM,
digunakan beberapa pendekatan/pandangan yang terpisah, tetapi klasifikasinya berhubungan :
1.SIM berdasarkan elemen-elemen operasi
digunakan beberapa pendekatan/pandangan yang terpisah, tetapi klasifikasinya berhubungan :
1.SIM berdasarkan elemen-elemen operasi
2.SIM
sebagai pendukung keputusan
3.SIM
berdasarkan aktifitas/kegiatan manaajeman
4.SIM
berdasarkan fungsi organisasi
Berikut
adalah penjabaran dari masing-masing klasifikasi diatas :
1.
SIM berdasarkan elemen-elemen operasi
Jika
diminta untuk memperlihatkan sistem informasi dari sebuah organisasi, maka akan
diperlihatkan komponen fisiknya. Pertanyaan mengenai komponen fisik dapat
dijawab dalam istilah fungsi pengolahan atau mungkin dalam istilah output
sistem untuk pemakai.
1.1.
Komponen Fisik
1.2.
Fungsi pemrosesan
Gambaran
untuk sistem informasi dalam syarat komponen fisik tidak menjelaskan apa kerja
dari sistem. Cara lain untuk menggambrakan sistem informasi adalah dalam
syarat-syarat fungi pemrosesan utama.
1.3.Output
untuk pemakai
2.
SIM sebagai pendukung keputusan Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan
masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat
banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti
dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau
untuk memanfaatkan kesempatan.
Jenis-jenis
keputusan menurut Herbert A. Simon :
a.
Terstruktur / terprogram Berulang, rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur
pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tipa kali terjadi.
b.
Tidak terstruktur / tidak terprogram Baru, tidak terstruktur, dsan jarang
konsekuan. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum
pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat
atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat
khusus. Dukungan sistem informasi akan berbeda untuk 2 jenis keputusan. Syarat
informasi untuk keputusan terstruktur adalah prosedur yang lebih jelas dan
tidak samar-samar untuk pemasukan input data yang ditetapkan, prosedur
pengesahan untuk memastikan pembetulan dan input yang lengkap, memproses input
dengan menggunakan logika keputusan, dan output dari keputusan terprogram dalam
bentuk yang berguna untuk aksi. Contoh dari keputusan yang sangat terstruktur
adalah rumus memesan inventaris lagi. Syarat-syarat dukungan untuk membuat
keputusan tidak terstruktur dinilai pada data dan suatu variasi analisa dan
prosedur. Sistem dukungan keputusan yang interaktif dengan jawaban yang umum dan
kemampuan menganalisa adalah dukungan sistem informasi yang cocok untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Konsep
SIM dan SPK
Sebuah
Informasi yang akan diolah menjadi sebuah keputusan yang akurat, lengkap dan
baik diperlukan beberapa konsep dalam membentuk sebuah Sistem Informasi yang
baik diantaranya :
1. Konsep Terstruktur
1. Konsep Terstruktur
Merupakan
konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap
pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
2.
Konsep Tak Terstuktur
Merupakan
konsep berdasarkan suatu masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur,
seperti yang diuraikan berdasarkan tahapan dari Sistem Pendukung Keputusan
(DSS) oleh Hebert A. Simon.
3.
Konsep Semi-terstruktur
Merupakan
konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau
dua tahapan dari Sisem Pendukung Keputusan (SPK) yang diuraikan oleh Hebert A.
Simon. Definisi Sistem Penunjang Keputusan (SPK) menurut pandangan seorang
Hebert A. Simon yakni merupakan suatu sistem yang memberikan kontribusi
terhadap para manajer untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.
Konsep,
Pengertian Dasar dan Tujuan Sistem Penunjang Keputusan
1.
Konsep
Konsep
sistem pendukung keputusan pertamakali dikenalkan oleh Michael S. Scoott Morton
pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System (Sprague,1982).
SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputuan mulai dari
mengidenifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan
yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi
pemilihan alternatif.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.
Menurut
Simon, konsep mengenai keputusan berdasarkan struktur masalah terbagi atas
1. Masalah Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan. Jadi, dapat dibuat menjadi algoritma atau aturan keputusan yang memungkinkan masalah diidentifikasi dan dimengerti, berbagai solusi alternatif diidentifikasikan dan dievaluasi dan suatu solusi dipilih.
1. Masalah Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan. Jadi, dapat dibuat menjadi algoritma atau aturan keputusan yang memungkinkan masalah diidentifikasi dan dimengerti, berbagai solusi alternatif diidentifikasikan dan dievaluasi dan suatu solusi dipilih.
2.
Masalah Tak Terstruktur,Merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki
struktur pada tiga tahap Simon diatas.
3.
Masalah Semi-Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada
satu atau dua tahap Simon.
Model
SIM dan SPK
Model
SIM
Model
SPK
Model
adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas, yang
disebut entitas. Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang
harus diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut
dengan entitas. Model DSS menghasilkan laporan khusus dan berkala serta output
dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respon terhadap permintaan
ke database. Setelah DSS diterapkan dengan baik kemampuan yang memungkinkan
para pemecah masalah untuk bekerjasama dalam kelompok ditambahkan ke dalam
model tersebut. Seperti halnya model SIA dan SIM, struktur yang serupa dapat
digunakan untuk model DSS. Data dan informasi dimasukkan kedalam database dari
lingkungan perusahaan. Isi database digunakan oleh tiga subsistem perangkat
lunak:
1.
Perangkat Lunak Penulis Laporan; menghasilkan laporan periodik maupun laporan
khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu, contohnya analisis
penjualan bulanan menurut pelanggan. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban
atas kebutuhan informasi yang tak terduga maupun sesuatu yang luar biasa
terjadi, contohnya adalah laporan kecelakaan, atau yang lainnya.
2.
Model Matematika; menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang
melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan.
3.
Perangkat Lunak GDSS (Group Decision Support System); memungkinkan bebarapa
pemecahan masalah, bekerjasama sebagai suatu kelompok mencapai solusi.
Jenis Model
Jenis Model
1.
Model Fisik
Merupakan
gambaran tiga dimensi entitasnya.
2.
Model Naratif
Menggambarkan
entitas dengan kata-kata yang terucap dan tertulis. Semua komunikasi bisnis
adalah model naratif, sehingga membuat model naratif jenis model yang paling
popular.
3. Model Grafis
3. Model Grafis
Menggambarkan
entitasnyya dengan abstraksi garis, simbol, atau bentuk.
4.
Model Matematis
Setiap
rumus atau persamaan matematika adalah matematis. Kebanyakan model matematika
yang digunakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan untuk
menghitung economic order quantity.
Penggunaan
model
Keempat
jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi. Selain itu model
matematis memiliki kemampuan prediktif.
1.
Memberikan pengertian
2.
Memfasilitasi komunikasi
3.
Memprediksi masa depan
Pembuatan
Model Matematika
Model
Matematika merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam DSS. Model ini
dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi – pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan
kemampuan mencapai optimisasi.
1.
Model Statis atau Dinamis
Model
Statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel, model yang berkaitan dengan
suatu situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti suatu foto. Sedangkan
Model Dinamis menyertakan waktu sebagai variabel, dan menggambarkan perilaku
entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film
2.
Model Probabilistik atau Deterministik
Model
Probabililistik mencakup peluang terjadinya sesuatu, yang berkisar antara 0,00
(sesuatu yang sama sekali tidak mungkin) hingga 1,00 (sesuatu yang pasti).
Sedangkan model yang sebaliknya adalah Model Deterministik
3.
Model Optimisasi dan Model Suboptimisasi
Model
Optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif,
dimana masalahnya harus terstruktur sangat baik. Model Suboptimisasi, sering
disebut satisficing model, yang memungkinkan manajer memasukkan serangkaian
keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya, dimana model tersebut
menyerahkan tugas kepada manajer untuk mengidentifikasi keputusan yang akan
menghasilkan hasil terbaik.
Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam simulasi adalah :
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam simulasi adalah :
1.
Skenario, digunakan untuk menggambarkan kondisi yang memengaruhi simulasi.
2. Variabel keputusan, yaitu nilai yang dimasukkan manajer untuk mengukur dampak pada entitas.
2. Variabel keputusan, yaitu nilai yang dimasukkan manajer untuk mengukur dampak pada entitas.
Teknik
Simulasi
Model
ini menghasilkan solusi yang terbaik menggunakan scenario tertentu dan
variable-variabel keputusan. Penting untuk menjalankan model sub-optimasi
berulang kali guna mencari kombinasi variable keputusan yang menghasilkan hasil
yang memuaskan.
Format Output Simulasi
Format Output Simulasi
Melibatkan
berbagai elemen scenario dan variable keputusan pada layar atau halaman yang
sama, dengan demikian akan jelas input yang mana yang menghasilkan output.
Contoh Pemodelan
Contoh Pemodelan
Eksekutif
perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan
kunci. Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari:
1. Harga produk
1. Harga produk
2.
Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk
memproduksi produk
3. Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung
4. Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan
3. Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung
4. Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan
Input
Model
Menunjukkan
input yang digunakan untuk memasukkan elemen data scenario untuk kuartal
sebelumnya dan menunjukkan elemen scenario untuk kuartal berikutnya.
Output
Model
Para
eksekutif mendapatkan output yang lebih detail dalam bentuk tampilan di layar
atau cetakan.
Peranan
SIM dan SPK dalam Memecahkan Masalah di Bidang Psikologi
Peranan SIM
SIM dan subsistem – subsistem organisasinya
berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu
usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem
tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan
komputer bagi semua manajer.
Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik
SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer
menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah,
kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Peranan
SPK
GDSS
berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang
memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada
masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu
tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
Menggunakan
komputer sebagai balat bantu pengolahan informasi dalam psikologi
Semakin modern ini banyak hal yang dengan mudah
dilakukan ditambah lagi penggunaan teknologi yang semakin maju. Dengan sistem
informasi yang semakin berkembang pesat hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh
para ahli dibidang psikolog. Seperti pada HRD sebuah perusahaan yang sekarang
ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan
dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak
membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu para konselor juga memanfaatkan dengan
baik seperti melakukan konseling online untuk anak-anak, remaja, wanita dll.
Dalam perkuliahan salah satu aplikasi yang sering
digunakan dalam psikologi adalah program SPSS, aplikasi SPSS merupakan salah
satu program komputer yang dapat digunakan dalam psikologi. SPSS adalah program
komputer yang dipakai untuk analisis statistika. SPSS biasanya dipergunaan
dalam mengolah data penelitian seperti skripsi dan penelitian ilmiah serta
beerbagai matakuliah yang memerlukan aplikasi SPSS.
https://nissaajah91.wordpress.com/2010/03/23/makalah-struktur-sistem-informasi-manajemen/
http://muhfajrirama.blogspot.com/2012/11/sistem-penunjang-keputusan.html
https://deathneverlost.wordpress.com/2014/10/13/sistem-informasi-manajemen-dan-sistem-penunjang-keputusan/
https://rafian.wordpress.com/2016/11/08/softskill-model-sistem-informasi-psikologi-berbasis-komputer/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docodul/sisteminformasimanajemen/bab8_sistem_pengolahan_data.pdf
Komentar
Posting Komentar